Jumat, 27 Mei 2011

sepenggal do'a

Beberapa hari terakhir ini pikiran sedang dilanda kegalauan. Seringkali sebuah masalah sederhana yang tidak terlalu menuntut pemikiran dan konsentrasi tinggi tidak sepenuhnya berhasil terselesaikan. Kadang, tiba-tiba optimis muncul di benak, berbarengan dengan senyum yang terkembang cukup lebar. Namun, tak jarang pula rasa was-was muncul dan mengganggu aktivitas yang sedang kulakukan. Sulit untuk didefiniskan, makhluk apa yang sedang bergelayut dalam relung jiwa, hingga makan pun rasanya kurang nyaman. Rasa manis berubah seketika menjadi asam, asam menjadi asin, dan asin menjadi pahit.
Sekelebat bayangan wajah seseorang hadir memenuhi ruang hati yang telah sesak dengan berbagai problema yang ada. Antara resah, bahagia, dan perasaan gelisah berkelindan bertabur menjadi satu, membentuk sebuah gelombang yang mungkin sebagian besar orang menyebutnya ”rindu”. Namun, apa dasarnya hati ini terpaut rindu?. Pada siapa?. Ah, lagi-lagi kembali berkutat dengan ”ranah abu-abu”. Yang jelas, sesuatu itu dapat dirasakan, berselancar bersama aliran darah, menyusup di antara pori-pori kulit, dan besenyawa dengan udara yang terhembus dalam tiap nafas.
Pernah suatu ketika, saat sebuah perjumpaan secara tak sengaja, darah tiba-tiba terasa naik, nafas berderu lebih seru, dan pandangan mata seolah-olah tertarik menuju sebuah obyek, yang entah dari mana asalnya (perlu kudefiniskan: lambaian hijabnya yang terurai indah meneduhkan hati. Hanya itu yang masih kuingat, karena memang hanya sebatas itu yang bisa kusaksikan dalam hitungan beberapa detik saja).
Illaahi Robbii... Sedemikian mempesonanya kah seorang makhluk Mu di hadapan hamba, hingga batas antara kesadaran dan keterpanaan pun tidak mampu hamba kendalikan...
Dalam do’a senantiasa kupanjatkan, memohon padaMu Yaa Rahman... Pilihkanlah aku dan dia pilihan terbaik. Tentu saja kami tidak mengetahui sedikitpun siapa pilihan itu, karena hanya Engkau lah Dzat Yang Maha Mengetahui.. Hingga mungkin pada suatu waktu ketika Engkau mengijinkan hamba untuk berkata kepadanya,”Ana uhibbuki fillah”.
Subhanalloh..indah dan sejuk sekali nuansanya...