Ayah -In Memoriam-
Laki-laki itu baru saja menuntaskan mimpinya Di tengah gelisah dan keluh kesah yang ia pikul se…
Laki-laki itu baru saja menuntaskan mimpinya Di tengah gelisah dan keluh kesah yang ia pikul se…
" MEMBINGKAI HATI… BAKTIKU PADA NEGERI" Menepis waktu yang terus saja merangkak …
Pagi itu adalah pagi yang cerah di hari Jum’at. Seperti biasa, aku berada di kantor untuk menja…
PROLOG: Ketika langit tergores sebuah lengkungan pelangi, aku cemburu.. Bukan cemburu karena inda…
“Bumi gonjang-ganjing, langit kerlap-kerlip, trek tek tek tek…”. “Woii Setan Alas! Deka…
Sesosok bayangan duduk di atas singgasana sejak tiga windu yang lalu sesekali seringainya…
Kau bilang tikus rakus tapi setelah kutanyakan kepadanya mengapa, “Aku takut kelaparan lalu m…
Dik, tunggui saja aku di depan pintu! desingan peluru para serdadu itu tak lebih menakutkan dar…
Pelita masih temaram tatkala langit bersolek gugusan bintang asap telah berdansa di belakang bi…
Pekat menyeruak di antara secarik kertas yang kusut sejak itu selaksa rupa silih berganti men…
Ilham terbangun dari mimpi. Masih terlihat jelas gambaran monumen itu. Tinggi, menjulang hampi…